Laku Pandai: Bank Tanpa Kantor

Pada era digital seperti sekarang, berbagai kegiatan perbankan, seperti menabung, meminjam, dan menarik tunai sangat memungkinkan untuk dilakukan di warung, toko, atau di tempat lainnya.

Fenomena itulah merupakan gejala dari branchless banking alias bank tanpa kantor. Di Indonesia layanan bank tanpa kantor semakin dipopulerkan guna meningkatkan akses bagi masyarakat kelas bawah ataupun di pelosok yang belum melek bank.

Selain melalui toko ritel, bank tanpa kantor juga mencakup model layanan berbasis teknologi telepon seluler (ponsel) dengan menggandeng pihak ketiga sebagai agen atau perantara untuk melayani kegiatan transaksi.

Laku Pandai sebagai inovasi disruptif

Layanan yang mulai ramai dibicarakan di kalangan pelaku industri perbankan, regulator, maupun praktisi ini diulas secara menarik di dalam buku berjudul Branchless Banking oleh I Gusti Ngurah Alit Asmara Jaya.

Alit, yang mantan Direktur Bisnis dan Operasi Bank Sinar (kini Bank Mantap), berpendapat bahwa bank tanpa kantor merupakan sebuah inovasi yang bersifat disruptif, dan mampu mengubah cara masyarakat dalam bertransaksi perbankan serta menciptakan pasar baru.

Di dalam bukunya, dia mencoba membuktikan bagaimana implementasi layanan bank tanpa kantor atau disebut juga laku pandai di berbagai negara sukses meningkatkan jangkauan layanan keuangan formal kepada seluruh warganya.

Alit merupakan salah satu pelopor dan praktisi awal layanan bank tanpa kantor di Indonesia. Oleh karena itu, melalui buku ini dia mengupas seluk beluk pelayanan tersebut, mulai dari konsep, manfaat, agen, manajemen risiko, regulasi, hingga pengembangannya.

Buku terbitan Expose ini turut memaparkan berbagai strategi kunci keberhasilan implementasi layanan bank tanpa kantor, serta beragam pembelajaran dan contoh kasus dari luar negeri.

Hal lain yang tidak kalah menarik di dalam bahasannya adalah soal tantangan ke depan yang harus dihadapi oleh layanan bank tanpa kantor. Secara umum, ini adalah buku terlengkap yang mengupas branchless banking secara praktis dan inovatif.

Buku ini wajib dibaca agar masyarakat memahami produk lembaga keuangan dan fasilitas pendukungnya yang dapat mereka manfaatkan secara optimal. Bagi para pelaku bisnis perbankan, buku ini merupakan buku saku yang mengajak mereka untuk terus berinovasi agar dapat menjawab kebutuhan nasabah.

sumber: Resensi dari bisnis.com
http://ramadan.bisnis.com/read/20170901/461/685206/resensi-buku-fenomena-bank-tanpa-kantor

Leave a Reply