5 Alasan Pentingnya Memiliki Mental DRIVER

Meminjam istilah yang telah dipopulerkan oleh Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Self Driving: Menjadi Driver atau Passenger?, terdapat dua mental yang mengisi relung jiwa para manusia yang hidup di dunia ini, mental driver dan mental passenger.

Tanpa sadar, kita telah melihat banyak fenomena kesuksesan dan kegagalan seseorang di jalannya masing-masing. Tokoh negara, politik, pebisnis, akademisi maupun artis telah membuktikan barometer kesuksesan versi mereka. Membuat kita yang menyaksikan kiprahnya begitu terinspirasi. Pertanyaannya, bisakah kita seperti mereka? Haruskah pencapaian kita persis sama seperti mereka? Apa yang harus kita lakukan agar mampu meraih puncak yang seperti mereka tunjukkan?

Terdapat mental driver dan passenger dengan makna mentahnya adalah penyetir dan penumpang. Namun, jika bicara konteks mental dalam berjuang di kehidupan, driver bermakna sebagai pengendali dan pengatur segalanya sedangkan passenger adalah pengikut yang tak punya inisiasi untuk merubah hidupnya.

 Apa pentingnya kita memiliki mental driver?

1. Mental pengendali menjadikan kita mandiri

Tujuan pendidikan yang penting untuk dicapai dalam sistem adalah kemandirian peserta didik. Bahkan, pendidikan dari orangtua terhadap anaknya pun seharusnya menghasilkan generasi yang mandiri dalam segala hal terutama mandiri dalam mengambil keputusan.

Seseorang dengan mental driver cenderung memikirkan perencanaan hidupnya tanpa banyak campur tangan orangtua. Ia berani memutuskan sesuatu dan siap menanggung resikonya. Ketika mengalami kesulitan, ia lebih memilih mencari solusi yang tepat ketimbang mengeluh. Ya, simpelnya, seorang self driver banyak berpikir strategis dalam hal-hal kecil dan hingga besar.

2. Mampu mengambil keputusan

Kemandirian erat dengan adanya sikap berani dalam memutuskan sesuatu yang berdampak langsung atau tidak bagi hidupnya. Keberanian dalam hal tersebut adalah hal krusial untuk seorang pejuang dalam hidupnya. Jika ia tidak punya keberanian itu, maka hidupnya tak akan berubah sesuai kehendaknya. Ia hanya berubah oleh keadaan yang memaksanya. Kesuksesan umumnya sulit menghampiri.

3. Suatu saat, kita harus menjadi pemimpin yang bijak

Semakin dewasa seseorang, semakin besar pula pergiliran kepemimpinan datang pada dirinya. Kesempatan itu bisa hadir dari keluarga, pertemanan, sekolah, kampus, pekerjaan dan karirnya. Jika sedikitpun kita tidak mengasah mental driver dalam diri, kita tidak akan mampu menjadi pemimpin yang bijak sebab mental passenger cenderung menjadikan kita manja dalam menyikapi persoalan.

4. Berani menanggung resiko

Tidak ada satu pun pekerjaan atau pilihan hidup kita yang bebas dari resiko. Hanya saja, besar kecilnya yang berbeda. Selain berani mengambil keputusan, self driver mampu memberanikan kita menghadapi resiko setiap pilihan yang diambil. Kita tidak mudah lari dari permasalahan. Kita jauh lebih suka menyelesaikannya dengan logis dan mengakui kebenaran yang ada.

5. Berkembang lebih pesat

Orang yang berkembang pesat umumnya terbentuk dari ujian yang berat juga. Benturan pemikiran, ada pihak yang menghujat keputusan atau pilihan kita, banyak melalui kesulitan dan pantang menyerah dengan pengahalang besar. Mengapa? Karena kesulitan yang seringkali mampu mengubah kita agar berpindah ke zona yang tidak biasa. Kondisi tidak nyaman juga yang mendorong kita memikirkan solusi yang tak pernah diterapkan sebelumnya. Akhirnya, kita berkembang menjadi pribadi yang lebih matang daripada sebelumnya.

Nah, itulah alasannya kamu harus punya mental driver dalam hidup. Dengan demikian, kamu lebih mampu memperjuangkan mimpi dan cita-cita yang tidak mudah jalannya. Selamat mencoba!

Sumber:
Artikel dari Uswatun Niswi
Telah dimuat di IDNtimes.com

Leave a Reply