Sentra: Membangun Kecerdasan Anak Usia Dini

Pagi itu di sebuah restoran, seorang balita membuat suasana sedikit heboh. Dia meronta-ronta di atas meja panjang, suara tangis nyaring. Sejenak dia bisa tenang setelah bermain game. Lalu  tantenya mencoba menyuapkan sesendok makanan. Anak itu menampiknya. Nasi pun berceceran di lantai. Kembali heboh. Alhasil, dua baby sitter, kakek dan neneknya, ditambah ibu dan tantenya tak sanggup menenangkannya.

Masih di restoran yang sama, di meja yang lain, terlihat pemandangan yang benar-benar berbeda. Ada  satu keluarga terdiri dari ayah, ibu beserta dua anak lelaki yang berusia sekitar tiga dan lima tahun. Mereka bisa duduk rapi dengan tenang dan teratur. Sejurus kemudian mereka makan. Tangannya terlihat cekatan menggunakan sendok dan garpu, tanda anak itu sudah terbiasa makan tanpa disuapi. Tak ada  yang  tumpah atau disisakan. Bahkan, mereka bisa ikut sabar mengantre saat berada di depan konter makanan.

Cuplikan kisah nyata di atas merupakan pembuka bab dari karya terbaru Rhenald Kasali, yang berjudul SENTRA, Membangun Kecerdasan dan Kemampuan Anak Sejak Usia Dini, Demi  Masa Depan yang Cemerlang.

Buku SENTRA

Publik mungkin selama ini lebih mengenal Rhenald Kasali sebagai pakar manajemen. Ternyata ia bersama isterinya telah menggeluti dan mencermati dunia pendidikan usia dini sejak 2002, dan telah mendirikan sekolah gratis berkualitas di lingkungannya.

Kembali pada kisah di atas, ketika dihadapkan dengan tangisan anak-anak, umumnya orangtua berpandangan, “Biasa itu, anak-anak memang begitu…” Tentu ada benarnya. Namun menariknya, Rhenald Kasali mengajak kita untuk memahami bahwa salah satu pendidikan terpenting pada usia balita adalah bagaimana agar anak-anak bisa meregulasi diri.  Ya,  self regulation.

Mungkin keluarga yang kedua mengerti, kebiasaan baik perlu dibangun dari kecil sehingga mereka bisa meregulasi diri. Sebaliknya, keluarga yang pertama berpikir semua bisa diatasi dengan bantuan orang lain. Kita  tentu tak bisa menyalahkan anak-anak itu. Saat anak menangis, itu adalah upayanya untuk menunjukkan rasa ketidaknyamanan. Namun saat mau makan, mereka harus punya aturan yang dibentuk dari kecil.

Mengubah Mindset, Memperluas Wawasan Orangtua

Meskipun buku ini mengupas salah satu metode pendidikan bernama  Sentra, namun buku ini sangat penting bagi setiap orang tua dan pendidik, di mana pun sekolah anak Anda. Buku ini memberikan “peta jalan” dalam menumbuh-kembangkan anak Anda. Pembaca diajak berkelana untuk mengetahui ilmu perkembangan anak, mulai dari perkembangan cara berpikir, olah fisik, sampai kreativitas dan mentalnya.

Metode Sentra tidak sekadar membangun kemampuan akademik, melainkan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk sikap dan perilaku. Karena itu,  Metode Sentra tidak hanya dijalankan di sekolah, melainkan juga harus dijalankan di rumah. Sehingga, orangtua pun harus memiliki pemahaman yang sama tentang esensi dari Metode Sentra. Agar  program  pengajaran yang diberikan oleh  guru di sekolah, bisa juga dijalankan oleh orangtua di rumah.

Misalnya, konsep“Tanpa 3 M”, yakni Tanpa Marah, Melarang, dan Menyuruh. Di Sekolah, guru menjalankan konsep ini dengan baik. Esensinya adalah discipline with love. Guru tidak boleh marah karena hal itu bisa membuat anak kehilangan daya nalar. Guru tidak boleh melarang agar anak berani bereksplorasi, bertindak, dan berpendapat. Guru tidak boleh menyuruh atau memerintah agar anak bisa menumbuhkan daya inisiatif dari dalam dirinya.

Jika Anda adalah orangtua dan pendidikan anak usia dini, buku ini sangat membantu dalam memahami kondisi dan perkembangan anak Anda. Buku ini mengubah mindset dan memperluas wawasan kita tentang cara mendidik anak yang tepat dan baik. [] 

Leave a Reply