You are currently viewing Dari Marketing ke Mobilisasi

Dari Marketing ke Mobilisasi

Zaman sudah berubah. Dan bersama dengan itu segala aspek kehidupan turut berubah. Yang dulunya komunikasi dilakukan lewat surat, lantas berubah menjadi lewat sambungan telepon lokal.  Dari sambungan telepon lokal berubah lagi menjadi lewat telepon genggam. Tak perlu lagi menunggu berhari – hari untuk mendengar bel sepeda pak pos untuk sekadar menerima kabar dari keluarga. Dalam hitungan detik pesan tersampaikan. Sejauh apapun jarak memisahkan.

Perkembangan ini menjadi amat pesat di era digital. Bukan hanya pesan, bahkan berita resmi pun berada dalam genggaman. Kita bisa mengikuti jalannya pemilihan Presiden Amerika Serikat tanpa harus berada di sana. Semua disiarkan realtime, kita cukup membuka gawai pintar dan menikmati. Tak perlu keluar uang untuk biaya tiket, cukup bayar kuota saja. Sekarang kita memotret dahulu makanan kita yang instagrammable,  padahal sebelumnya  kita langsung makan.

Yang juga tak kalah menonjol adalah perkembangan konsumerisme. Online shopping menjadi sebuah fenomena baru yang seksi. Konsumen dimanjakan dengan tak perlu lagi mengantri untuk mendapatkan kebutuhan mereka. Cukup duduk santai, sentuh sana sini, dan sampailah barang di rumah. Kemudian muncul istilah Marketing Online. Marketing Online secara sederhana didefinisikan sebagai segala usaha yang dilakukan untuk mempublikasikan perusahaan kepada orang – orang yang menggunakan internet.

mobilisasi online  

Image by <a href="https://pixabay.com/users/mediamodifier-1567646/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=2140604">Mediamodifier</a> from <a href="https://pixabay.com/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=2140604">Pixabay</a>

Pemasaran digital turut menggabungkan faktor psikologis, humanis, antropologi, dan teknologi yang akan menjadi media baru dengan kapasitas besar, interaktif, dan multimedia. Hasil dari era baru berupa interaksi antara produsen, perantara pasar, dan konsumen. Pemasaran melalui digital sedang diperluas untuk mendukung pelayanan perusahaan dan keterlibatan dari konsumen.

Pemasar digital yang baik adalah yang memiliki gambaran jelas tentang siapa target marketnya. Dengan begitu ia akan mengetahui kampanye dan metode seperti apa yang tepat untuk mencapai tujuan pemasaran. Pengenalan ini akan membuat metode pemasaran digital menjadi lebih efektif efisien.

Ganti Istilah Menjadi Mobilisasi

Lantas bagaimana pemasarannya? Dalam  Instagram Live Indonesia International Bookfair 2020, Rhenald Kasali sudah menyebutkan bahwa pengertian marketing akan digantikan oleh mobilisasi, dan management akan digantikan oleh orkestrasi. Pemasaran produk pun berubah arahnya. Dalam bukunya yang berjudul #MO, Rhenald Kasali mengatakan bahwa saat ini konsumen tak hanya mengonsumsi produk, melainkan juga konten.  Maka, sifat pemberitaan dan kehumasan, bahkan marketing campaign dan public relations pun berubah. Tak bisa lagi menggunakan pendekatan – pendekatan lama.

Prof. Rhenald Kasali juga mengaitkan hal ini dengan Enam Pilar Teknologi (Smart Apps, Artifical Intelligence, Internet of Things, Cloud Computing, Big Data Analytics, dan Broadband Infrastructure). Keenam pilar ini mendukung pembuatan konten sebagai metode pemasaran. Konten akan membentuk opini konsumen mengenai suatu produk (shaping) dan kemudahan penyebaran informasi (sharing) juga membuat tingkat pengenalan produk lebih tinggi.

Video atau narasi yang tepat dapat menggugah konsumen untuk lebih tertarik pada produk yang ditawarkan. Menambahi teks dan mungkin gambar yang sesuai memperbesar kemungkinan konsumen merasa terhubung dan lantas berbelanja. Sharing, shaping dan consuming menjadi tiga kegiatan yang tak terpisahkan. (RhenaldKasali, 2019)

Leave a Reply