Inilah Cara Mendidik Anak Menjadi Pemimpin Perubahan

Disadur dari Buku Strawberry Generation karya Rhenald Kasali

Aneh sekali para penentang perubahan biasanya terdiri atas orang-orang yang merasa dirinya pintar. Dan, ternyata mereka benar-benar pintar berbicara, pandai memberi argumentasi. Walau mereka tidak berbuat apa-apa untuk perubahan.

Masalahnya, menurut Carol Dweck (ahli perilaku dari Stanford), mereka termasuk ke dalam kategori fixed mindset dengan ciri-ciri berikut: tingkat kecerdasan mereka, meski tinggi, ternyata statis. They are all the way they are. Ingin terlihat hebat, tetapi sebenarnya mereka mudah menyerah dalam menghadapi tantangan  baru.  Mereka  ingin  tetap  berada  pada  hal-hal yang  sudah  mereka  kuasai.  Upaya-upaya  belajar  tidak  ada dan sangat sensitif kritik. Keberhasilan orang lain lebih dilihat sebagai ancaman.

Hal ini berbeda benar dengan orang- orang yang cepat beradaptasi menerima hal-hal baru (growth mindset). Meski saat sekolah tidak seberapa pintar, kecerdasan mereka dapat dikembangkan dan dilatih karena mereka terbuka terhadap masukan-masukan dan kritik.

Bagi mereka, tantangan baru justru merupakan kesempatan bagus untuk membuat diri menjadi lebih unggul pada bidang-bidang baru dan kegagalan adalah peluang untuk belajar, bukan akhir dari segala-galanya. Bila gagal, mereka tidak merasa terganggu citranya. Bekerja lebih keras adalah  jalan  untuk  menjadi  orang  hebat.  Kalau  ada  orang lain yang berhasil, mereka akan dijadikan kawan, bukan ancaman. Dari orang-orang hebat itulah, mereka bisa berubah, menjadi lebih hebat.

mendidik anak

Kemampuan Anda mendeteksi dan menerapi dua tipe manusia ini akan menjadi kunci sukses bagi setiap pemimpin perubahan. Apalagi bila Anda tahu cara mengubah kelompok fixed mindset menjadi growth mindset. Orang- orang yang menghambat perubahan bukanlah orang yang kurang pandai, melainkan termasuk orang yang terkurung oleh cara berpikirnya sendiri.

Demikian pula dalam membesarkan anak-anak kita. Anak-anak yang berhasil menemukan potensinya bukanlah anak-anak yang IQ-nya atau indeks prestasinya tinggi, melainkan anak-anak yang mindset-nya terbuka atau tertutup, mengembang atau menguncup. Tugas kita bukan membuat seseorang menjadi hebat sesaat, melainkan membuat seseorang untuk tumbuh berkembang, menemukan pintu masa depan beradaptasi dengan perubahan.

Leave a Reply